Mutiara Hikmah

Mutiara Hikmah Akan Menghadirkan Berbagai Artikel Menarik Yang Mudah di Dibaca dan di mengerti

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 10 Februari 2015

Ayooooo Jatuh Cinta Lagi

Mutiara Hikmah-Ayo Jatuh Cinta Lagi-Pernikahan, ibarat sebuah permainan atau kadang kala malah lebih mirip hutan. Yang ada di tangan dan kepala kita hanya sebuah buku petunjukkan yang tak selalu sama digunakan setiap orang dan sebuah peta usang perjalanan pernikahan.

Kadang dalam permainan dan perjalanan itu kita merasakan kebosanan dan kecapaian. Tapi kita tak bisa dan tak boleh menghentikan permainan, apalagi keluar dari arena. Kecuali jika keadaan sudah tidak bisa diperbaiki, permainan boleh dihentikan. Bicara tentang sebuah kelanggengan, ada banyak versi dan cara melanggengkan cinta. Yap, seperti kata pepatah seribu jalan bisa ditempuh menuju kota Roma.

Ada juga anlogi lain tentang cinta dan pernikahan. Pernikahan, katanya, ibarat segelas cangkir dengan air yang penuh menjadi isinya. Untuk menjaga agar air isinya tidak melimpah dan tumpah ada dua hal yang harus dilakukan masing-masing pasangan. Pertama, akuilah jika salah satu di antara kita berbuat salah pada suami atau istri. Cara kedua, berdiam diri saat kita merasa benar. Berdiam diri di sini bukan berarti membiarkan kebenaran berlalu dengan senyap. Tapi berdiam diri di sini lebih berarti menonjolkan sifat yang tak ingin menang sendiri.

Jika di atas adalah cara menjaga cinta dan pernikahan dengan dua langkah, berikut ini ada yang cara dengan enam langkah. Persis, seperti langkah dalam catur, Anda bisa mematikan lawan dalam dua langkah atau bisa dengan enam langkah. Enam cara itu adalah, pertama kesetiaan dan lima yang lainnya adalah keyakinan. Itu caranya, jika Anda ingin menjaga pernikahan Anda menuju pernikahan yang penuh barakah pertama Anda harus setia, kedua sampai seterusnya Anda harus yakin pada kesetiaan itu.

Ketika menulis artikel ini, ada pertanyaan yang menggelitik untuk ditanyakan pada pembaca. Sudah berapa lama Anda menikah? Itulah pertanyaannya. Apakah Anda sudah benar-benar mengetahui siapakah sebenarnya sang pasangan. Bagaimana cara hidupnya, bagaimana sikap dan pemikirannya, bagaimana pola yang ia tempuh untuk menjaga roda pedati pernikahan tetap berjalan dijalurya. Jawaban-jawaban pertanyaan di atas, hanya akan Anda temui bersama dengan berlalunya sang waktu. Seperti pepatah Inggris, time will tell, waktu akan menjawabnya.

Pendeknya, tidak ada suami atau istri yang tahu betul siapa yang ada dalam pelukan mereka setiap malamnya sampai mereka sama-sama mengarungi badai terganas dalam kehidupan rumah tangga. Dan mereka keluar sebagai pemenangnya. Tak jarang banyak di antara tali pernikahan terpaksa putus di tengah jalan, karena tali itu tak kukuh dan menjadi lekang oleh panas dan hujan. Pada awalnya, saat pertama kita menikah, kita merasa telah menemukan orang yang tepat, pas, sempurna, untuk menjadi pasangan kita.

Tapi setelah waktu bergulir dan umur pernikahan bertambah kita menemukan banyak fakta, bahwa pasangan yang ada di samping kita tak sepenuhnya sempurna. Memang demikianlah, tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang tak punya kekurangan dan kesalahan. Kelanggengan dan kebahagiaan pernikahan memang bukan karena Anda menemukan pasangan yang tepat dalam hidup. Kelanggengan dan kebahagiaan rumah tangga bisa terwujud karena masing-masing dari kita mencoba untuk menjadi pasangan yang tepat bagi pasangannya. Itulah kuncinya.

Dengan seperti itu, insya Allah Anda akan menemukan sebuah suasana rumah tangga yang bukan saja menyenangkan, lebih dari itu. Anda akan menemukan sebuah formula bagaimana menjaga kesenangan itu tetap ada. Anda akan menemukan getaran yang sama saat Anda menatap mata istri atau suami untuk pertama kali meski pernikahan yang Ada lalui sudah puluhan tahun umurnya.

Memang banya orang yang bilang, pandangan pada cinta pertama adalah sesuatu yang ajaib dan menakjubkan. Tapi sebenarnya, pandangan pertama bukanlah cinta yang luar biasanya. Yang luar biasa adalah, jika dua orang yang telah bertahun-tahun menikah masih sering menatap mata masing-masing dengan penuh gairah dan rasa seperti pada pandangan pertama. Itulah yang luar biasa, itulah keajaiban.

Maka sebagai penutup, ada langkah pamungkas untuk menjaga dan menciptakan kebahagiaan dalam rumah tangga Anda. Langkah pamungkas itu bukan enam langkah, atau dua langkah lagi, tapi hanya satu langkah. Ya, satu langkah.

Pernikahan yang berhasil memiliki satu syarat, dan syarat itu adalah, Anda harus jatuh cinta lagi, berulang kali, pada orang yang sama. Istri atau suami Anda. Karena persyaratan utama sebuah kebahagiaan rumah tangga adalah jatuh cinta lagi, mari sekarang kita sama-sama jatuh cinta lagi. Ayo,jatuh cinta lagi.(her)

10 Jurus Jitu Dalam Islam untuk Membekuk Musuh


Mutiara Hikmah-10 Jurus Jitu Dalam Islam untuk Membekuk Musuh
Pada artikel kali ini Admin akan berbagi sedikit bagaimana kita melawan lawan. Dalam melawan lawan kita harus memiliki jurus-jurus jita, dan Jurus-jurus itu adalah ayat-ayat al-quran dan hadis-hadis Rasulullah SAW.

Cara mendapatkan kekebalan itu adalah dengan memahami, menghayati dan berusaha mencontoh rasulullah SAW dalam mengamalkannya. Orang yang dapat mengusai jurus-jurus ini dengan sempurna bukan saja ia akan sakti di dunia, namun diakhirat pun dia dianggap sebagai jawara yang telah dapat mengalahkan hawa nafsunya. Ia akan mendapat pahala yang besar dan kemulian dari Allah SWT.

1. Jurus pertama : Menahan Marah.
Jurus ini mengingatkan kita untuk dapat menahan amarah. Allah berfirman:

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [آل عمران/134
Artinya : Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan( kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imran: 134)

2. Jurus kedua : Ahlaq paling utama

Jurus ini mengingatkan kita untuk dapat meraih ahlaq paling utama. Rasulullah SAW bersabda :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يا عقبة ألا أخبرك بأفضل أخلاق أهل الدنيا وأهل الآخرة تصل من قطعك وتعطى من حرمك وتعفو عمن ظلمك . جامع الأحاديث – (ج 37 / ص 309)
Rasulullah SAW bersabda : Wahai Uqbah tidakkah aku memberitahumu akan ahlaq paling utama bagi penghuni dunia dan aqhirat ? Engkau menyambung hubungan terhadap orang yang memutus hubungan denganmu, engkau memberi orang yang tidak mau memberimu, dan engkau memaafkan orang yang mendzalimimu. (jami’ul hadis juz 37, hal : 309)

3. Jurus ketiga : Memaafkan
Jurus ini mengingatkan kita untuk mudah memafkan.

فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ [الحجر/85

Artinya : Maka maafkanlah dengan cara yang baik. (QS: Al-Hijr: 85)

4. Jurus keempat : Ampunan Allah 
Jurus ini mengingatkan kita agar mendapat ampunan Allah.

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [النور/22
Artinya : dan hendaklah mereka memafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah megampunimu? Dan Allah Maha pengampun lagi maha Penyayang. (QS: An-Nur: 22)

5. Jurus kelima: Sabar
Jurus ini mengingatkan kita agar bersifat sabar. Allah berfirman :

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ [الشورى/43
Artinya: Barang siapa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia. (QS: As-Syuraa: 43)

6. Jurus keenam : Wasiat Nabi
Jurus ini mengingatkan kita pada sebuah wasiat Baginda nabi SAW.
Rasulullah SAW bersabda :

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم : أوصني قال : لا تغضب ، فردد مرارا فقال لا تغضب . رواه البخاري
Artinya : Dari Abu Hurairah ra. Bahwa ada seorang berkata kepada Nabi SAW : “Berilah aku wasiat” Nabi berkata : “Janganlah egkau marah”. Orang itu mengulangi berkali-kali permintaannya, nabi pun berkata : “janganlah engkau marah”. (HR. Imam Buhori).

7. Jurus ketujuh : Lemah lembut
Jurus ini mengingatkan kita akan kehebatan sikap lemah lembut. Rasulullah SAW bersabda :

عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه ولا ينزع من شيء إلا شانه . رواه مسلم .
Artinya : dari Sayyidah A’isyah ra. Ia berkata: rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya lemah lembut tidaklah berada pada suatu apapun kecuali akan menhiasinya, dan tidaklah dicabut sifat lemah lembut itu dari sesuatu kecuali akan menjadikannya buruk. (HR. Imam Muslim).

8. Jurus kedelapan : Kekuatan inti
Jurus ini mengingatkan kita bahwa kekuatan yang sesungguhnya adalah menahan amarah. Rasulullah SAW bersabda :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ليس الشديد بالصرعة ، إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب . متفق عليه .
Artinya : dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah kekuatan itu dengan menang dalam bergulat, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan amarahnya ketika ia marah. (HR. Imam Bukhari Muslim).

9. Jurus kesembilan : Ihtimalul adza
Jurus ini mengingatkan kita bahwa ihtimalul adza (bersabar atas keburukan orang) adalah pembuka pertolongan Allah. Rasulullah SAW bersabda :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : أن رجلا قال يا رسول الله ، إن لي قرابة أصلهم ويقطعونني ، وأحسن إليهم ويسيئون إلي ، وأحلمعنهم ويجهلون علي ، فقال : لئن كنت كما قلت كأنما تسفهم المل ، ولا يزال معك من الله ظهير عليهم ما دمت على ذلك . رواه مسلم .
Dari Abu Hurairah ra. Bahwa seorang berkata kepada rasulullah SAW: “Sesungguhnya aku mempunyai kerabat, aku selalu menyambung hubungan baik dengan mereka tetapi mereka selalu memutuskannya, aku berbuat baik akan tetapi mereka membalasnya dengan keburukan, aku berlaku bijak akan tetapi mereka berlaku bodoh. Rasulullah SAW kemudian bersabda: Bila keadaannya seperti yang engkau katakan, mereka itu seperti meminum abu yang panas, dan senantiasa Allah akan memberikan pertolongan kepadamu selama kamu dalam keadaan demikian itu. ( HR Imam Muslim)

10. Jurus kesepuluh : Do’a pamungkas
Mendoakan orang yang mendholimi dan menyakiti kita dengan doa yang baik adalah suatu yang luar bisa, seperti yang dilakukan rasulullah SAW terhadap penduduk Taif. Orang tidak akan dapat mendoakan orang yang menyakitinya dengan doa’ yang baik kecuali orang yang berhati mulia, dan itulah salah satu ciri-ciri penghuni surga.

Inilah kesepuluh jurus tersebut, jikalau anda tidak setuju dengan penamaannya dengan judul di atas, silahkan anda memberinya nama dengan nama apa saja yang anda sukai tapi saya yakin anda pun sependapat dengan saya inilah ahlaq yang diajarkan rasulullah SAW untuk melatih kekuatan hati.

Hafalkanlah kesepuluh jurus ini dengan baik pahami dan hayati maknanya dalam-dalam. Cobalah disaat anda merasa disakiti orang, hadirkan jurus-jurus ini satu demi satu, ajak hati anda untuk memahami menghayati dan membayangkan keagungan Ahlaq Rasulullah SAW, katakan pada hati anda bahwa Rasulullah SAW adalah suri tauladan bagi orang yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat yang dijanjikan Allah. Semoga dengan demikian kita tidak akan mudah merasa sakit hati.

Nah, itulah sepuluh jurus yang Admin dapat bagikan semoga bermanfaat, dan dapat menambah wawasan kita dalam kehidupan yang fana ini. Amieeeen

Selamat Mencoba....!!!!!!!!!!!!!!!

Pemuda dan Pak Tua Bijaksana "Gelas Vs Telaga"


Gelas Vs Telaga Lapangkan Dadamu disaat Gagal Menimpamu-bagi yang sedang dirundung masalah dan cobaan yang bertubi-tubi dan hingga saat ini Anda sedang mencari solusi yang tepat untuk menghilangkan semuanya, baca dan renungilah kisah dibawah ini dengan seksama dan pemaknaan yang penuh hikmat oleh “Pemuda dan Pak Tua Bijaksana”.
Mutiara Hikmah-Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.

“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.

Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

“Segar.”, sahut tamunya.
“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.
“Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa. Jangan pernah menyerah dan lapangkalah dadamu ketika menapaki jalan yang sempit, semua orang memiliki takaran garam yang sama akan tetapi wadah yang kita miliki berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Jadilah telaga untuk menempatkan masalahmu dan jangan engkau jadikan wadahmu laksana gelas. Semoga bermanfaat.

Allah Tidak Melihat Rupa dan Amalmu, Tetapi Dia Melihat Hati dan Niatmu


Allah tidak melihat rupa dan amalmu, tetapi Dia melihat hati dan niatmu-Kisah nyata ini terjadi di salah sebuah daerah di Yaman.Kisah penderitaan dan kepahitan yang dilalui oleh penduduk Gaza tersebar ke seantero dunia. Semua orang marah, benci, dendam dan sedih. Dimana korban kebanyakan adalah anak-anak kecil tak berdosa yang menjadi korban muntahan peluru sehingga darah membasah bumi tanpa henti.
Tragedi dahsyat ini juga sampai juga ke telinga seorang perempuan tua yang hidup miskin di salah sebuah kampung di Yaman. Sama seperti orang lain, dia juga turut sedih dan pilu sehingga berurai air mata. Lantas suatu hari, dia berusaha sekuat upaya untuk mencoba membantu sekadar semampunya. Kebetulan , ‘harta’ yang dia punya adalah seekor sapi tua, terlalu uzur, kurus dan sudah tidak bermaya.
Dengan semangat tinggi dan perasaan simpati amat sangat, dia berniat menyedekahkan Sapinya itu kepada penduduk Gaza lalu berjalan kaki dari rumah pergi ke salah sebuah masjid di Yaman sambil memegang sapi tunggal kesayangannya itu.
Kebetulan hari itu Jumaat dan para jemaah sudah mengerumuni pekarangan masjid untuk melaksanakan ibadat tersebut.
Ketika itu, betapa ramai yang melihat dan memperhatikan perempuan tua nan miskin dengan sapinya yang berada di sisi luar masjid. Ada yang mengangguk, ada yang menggeleng kepala. Tak terkecuali ada juga yang tersenyum sinis, tertawa, mengejek melihat perempuan miskin yang setia berdiri di sisi sapinya.
Masa berlalu, jemaah masjid walaupun khusyuk mendengar khutbah imam namun sesekali memperhatikan dua mahkhluk tuhan itu. Perempuan dan sapi itu masih di situ yang tanpa rasa malu atau segan diraut wajahnya.
Setelah imam turun dari mimbar, solat Jumaat kemudian dilakukan, biar dibakar terik mentari dan peluh menitis dan memercik di muka, perempuan dan sapi tua itu masih saja di situ.
Segera setelah jemaah selesai solat dan berdoa, tiba-tiba perempuan itu dengan tergesa-gesa menarik sapi itu membawanya ke depan pintu masjid sambil menanti dengan penuh
sabar tanpa mempedulikan jemaah yang keluar. Ramai juga orang yang tidak beranjak dan perasaan ingin tahu, apa yang bakal dilakukan oleh perempuan tua itu.
Tatkala imam masjid keluar, perempuan tua itu bingkas berkata :”Wahai imam, aku telah mendengar kisah sedih penduduk di Gaza. Aku seorang yang miskin tetapi aku bersimpati dan ingin membantu. Sudilah kau terima satu-satunya sapi yang ku punyai untuk dibawa ke Gaza, untuk di berikan kepada penduduk di sana.”
Gaduh seketika orang yang berada di masjid itu. Imam kaget dengan permintaan perempuan itu namun keberatan untuk menerima. Ya, bagaimana membawa sapi tua itu ke Gaza? Kemudian para jemaah mulai bercakap-cakap. Ada yang mengatakan tindakan itu tidak munasabah apalagi sapi itu sudah tua dan tiada harga.
“Tolonglah..bawalah sapi ini ke Gaza. Inilah saja yang aku punya. Aku ingin benar membantu mereka,” ulang perempuan yang tidak dikenali itu. Imam tadi masih keberatan.Masing-masing jemaah berkata-kata dan berbisik antara satu sama lain. Semua pandangan tertumpu kepada perempuan dan sapi tuanya itu.
Mata perempuan tua yang miskin itu sudah mulai berkaca dan berair namun tetap tidak beranjak dan terus merenung ke arah imam tersebut. Sunyi seketika suasana.
Tiba-tiba muncul seorang jemaah lalu bersuara mencetuskan idea: ”Tak mengapalah, biar aku beli sapi perempuan ini dengan harga 10,000 riyal dan bawa uang itu kemudian sedekahkanlah kepada penduduk di Gaza.
Imam kemudian nampak setuju. Perempuan miskin tua itu kemudian menyeka air matanya yang sudah tumpah. Dia membisu namun sepertinya setuju dengan pendapat jemaah itu.
Tiba-tiba bangkit pula seorang anak muda, memberi pandangan yang jauh lebih hebat lagi: ”Bagaimana kalau kita rama-ramai membuat tawaran tertinggi sambil bersedekah untuk membeli sapi ini dan duit nya nanti diserahkan ke Gaza?”
Perempuan itu terkejut, termasuk imam itu juga. Rupa-rupanya cetusan anak muda ini diterima semua orang. Kemudian dalam beberapa menit para jemaah berebut-rebut menyedekahkan uang mereka untuk dikumpulkan dengan cara lelang tertinggi.
Ada yang mulai menawar dari 10,000 ke 30,000 riyal dan berlanjutan untuk seketika. Suasana pekarangan masjid di Yaman itu menjadi riuh selama proses lelang sapi tersebut.
Akhirnya sapi tua, kurus dan tidak bermaya milik perempuan tua miskin itu dibeli dengan harga 500,000 riyal, setelah itu uang diserahkan kepada imam masjid, semua sepakat membuat keputusan itu, kemudian salah seorang jemaah berbicara kepada perempuan tua itu.
“Kami telah melelang sapi kamu dan telah mengumpulkan uang sejumlah 500,000 riyal untuk membeli sapi itu.
“Akan tetapi kami telah sepakat, uang yang terkumpul tadi diserahkan kepada imam untuk disampaikan kepada penduduk Gaza dan sapi itu kami hadiahkan kembali kepada kamu,” katanya sambil memperhatikan perempuan tua nan miskin itu yang kembali meneteskan air mata…gembira.
Tanpa diduga, Allah mentakdirkan segalanya, niat perempuan miskin itu untuk membantu meringankan beban penderitaan penduduk Palestina akhirnya tercapai dan dipermudahkan sehingga terkumpul uang yang banyak tanpa kehilangan “harta” satu-satunya yang ada . Subhanallah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ وَ إِنَّمَا يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ نِيَّاتِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan amal-amal kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan niat kalian.” (shahih Muslim dan lainnya)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa yg bersedekah (walau) sebesar kurma dari usaha yg baik, dan Allah tidak menerima kecuali yg baik, dan Sungguh Allah swt menerimanya dg sambutan hangat, lalu melipat gandakannya untuk orang itu seperti kalian mengasuh bayi yg disusuinya, hingga sebesar gunung” (Shahih Bukhari).
Hikmah dari kisah ini adalah segala niat murni yang baik senantiasa mendapat perhitungan dan ganjaran Allah apalagi jika datang dari hati kecil seorang yang miskin yang mau membantu umat islam yang menderita akibat dizalimi rejim zionis israel, biarpun diri serba payah dan serba kekurangan. sesuai dengan Firman Allah Ta’ala,
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An Nisa’ [4] :114)
Semoga bermanfaat…….
(Kisah ini di ambil dari Timbalan Mursyidul Am PAS Dato’ Haron Din kepada Harakah daily melalui kisah nyata yang di terbitkan di sebuah majalah Arab)

Senin, 09 Februari 2015

Makna Sebuah Hijab dan Allah Itu Ada.


Artikel ini akan Admin kupas melalui sebuah perbincangan MR. INGGRIS VS MR. SHEIKH bagaimana Islam itu memperlakukan semua urusan dari hal yang terkecil hingga yang paling besar. Seperti cerita dibawah ini ”makna hijab dalam Islam”.

So…. Sebuah cerita oleh “Costumer dan Tukang Cukur” Sesuatu yang terjadi pada diri kita itu sebenarnya bagaimana prasangka kita terhadap Allah, jika kita dekat dengan-Nya maka Allah semakin dekat dengan kita begitu juga dengan sebaliknya. “Allah itu ada” Cerita ini akan dibahas sebagaimana dengan akal kita bagaimana kita menyikapinya? Check it Dowtzzzz.

-MR. INGGRIS VS MR. SHEIKH-
Mr. Inggris bertanya: “Kenapa dalam Islam perempuan tidak boleh bersentuhan dengan sembarang pria?”

Mr. Sheikh menjawab: “Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu Elizabeth?

Mr. Inggris menjawab: “oh… tentu tidak bisa! cuma orang-orang tertentu saja yang bisa berjabat tangan dengan ratu.”

Mr. Sheikh tersenyum dan berkata: “Perempuan-perempuan kami (Kaum muslimin) adalah para ratu dan ratu tidak boleh bersentuhan dengan pria sembarangan (yang bukan mahramnya [orang yang haram dinikahi seperti ayah, saudara kandung] dan suaminya)

Mr. Inggris bertanya lagi: “Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?”

Mr. Sheikh tersenyum dan mengeluarka dua permen dari sakunya, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup bungkus. Lalu dia melemparkan keduanya ke lantai.

Mr. Sheikh bertanya: “Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?”

Mr. Inggris menjawab: “tentu saya mengambil yang tertutup…”

Mr. Sheikh berkata: ” Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami”

Mr. Inggris: ….. J!!! [bengong]

-Finish-

TUKANG CUKUR VS CUSTOMER 
Tukang cukur berkata: “Saya tidak percaya Allah itu ada”

“Kenapa kamu berkata begitu???” si custumer menimpali
Tukang Cukur: “Begini…, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan untuk menyadari bahwa Allah itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Allah itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak terlantar? Jika Allah ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Allah Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si customer diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si customer pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, gimbal, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si customer balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya tidak ada tukang cukur.”

Si tukang cukur tidak terima,”Kamu kok bisa bilang begitu?” kemudian ia melanjutkan “Saya disini dan saya tukang cukur dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si customer.

“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana” si customer menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur.

“Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya” jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si customer menyetujui. “Itulah point utama-nya! Sama dengan Allah, Allah itu juga ada! Tapi apa yang terjadi??? orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!! Demikianlah cerita yang dapat Admin bagi, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita terhadap kebesaran Allah SWT. Amieen

Minggu, 08 Februari 2015

Bagaimana Memahami Ayat Allah Pada Alam Semesta ini?

Mutiara Hikmah-Bagaimana Memahami Ayat Allah di Alam-Renungan untuk kita semua, terutama untuk Admin sendiri pada untuk pembaca semua yang insyaAllah di Rahmati Allah SWT.Amien. Dalam Alqur'an dinyatakan bahwa orang yang tidak beriman adalah mereka yang tidak mengenali atau tidak menaruh kepedulian akan ayat atau tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah di alam semesta ciptaan-Nya.

Sebaliknya, ciri menonjol pada orang yang beriman adalah kemampuan memahami tanda-tanda dan bukti-bukti kekuasaan sang Pencipta tersebut. Ia mengetahui bahwa semua ini diciptakan tidak dengan sia-sia, dan ia mampu memahami kekuasaan dan kesempurnaan ciptaan Allah di segala penjuru manapun. Pemahaman ini pada akhirnya menghantarkannya pada penyerahan diri, ketundukan dan rasa takut kepada-Nya. Ia adalah termasuk golongan yang berakal, yaitu "…orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Aali 'Imraan, 3:190-191)

Di banyak ayat dalam Alqur'an, pernyataan seperti, "Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?", "terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang-orang yang berakal," memberikan penegasan tentang pentingnya memikirkan secara mendalam tentang tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah telah menciptakan beragam ciptaan yang tak terhitung jumlahnya untuk direnungkan. Segala sesuatu yang kita saksikan dan rasakan di langit, di bumi dan segala sesuatu di antara keduanya adalah perwujudan dari kesempurnaan penciptaan oleh Allah, dan oleh karenanya menjadi bahan yang patut untuk direnungkan. Satu ayat berikut memberikan contoh akan nikmat Allah ini:

"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. An-Nahl, 16:11)

Marilah kita berpikir sejenak tentang satu saja dari beberapa ciptaan Allah yang disebutkan dalam ayat di atas, yakni kurma. Sebagaimana diketahui, pohon kurma tumbuh dari sebutir biji di dalam tanah. Berawal dari biji mungil ini, yang berukuran kurang dari satu sentimeter kubik, muncul sebuah pohon besar berukuran panjang 4-5 meter dengan berat ratusan kilogram. Satu-satunya sumber bahan baku yang dapat digunakan oleh biji ini ketika tumbuh dan berkembang membentuk wujud pohon besar ini adalah tanah tempat biji tersebut berada.

Bagaimanakah sebutir biji mengetahui cara membentuk sebatang pohon? Bagaimana ia dapat berpikir untuk menguraikan dan memanfaatkan zat-zat di dalam tanah yang diperlukan untuk pembentukan kayu? Bagaimana ia dapat memperkirakan bentuk dan struktur yang diperlukan dalam membentuk pohon? Pertanyaan yang terakhir ini sangatlah penting, sebab pohon yang pada akhirnya muncul dari biji tersebut bukanlah sekedar kayu gelondongan. Ia adalah makhluk hidup yang kompleks yang memiliki akar untuk menyerap zat-zat dari dalam tanah. Akar ini memiliki pembuluh yang mengangkut zat-zat ini dan yang memiliki cabang-cabang yang tersusun rapi sempurna. Seorang manusia akan mengalami kesulitan hanya untuk sekedar menggambar sebatang pohon. Sebaliknya sebutir biji yang tampak sederhana ini mampu membuat wujud yang sungguh sangat kompleks hanya dengan menggunakan zat-zat yang ada di dalam tanah.

Pengkajian ini menyimpulkan bahwa sebutir biji ternyata sangatlah cerdas dan pintar, bahkan lebih jenius daripada kita. Atau untuk lebih tepatnya, terdapat kecerdasan mengagumkan dalam apa yang dilakukan oleh biji. Namun, apakah sumber kecerdasan tersebut? Mungkinkah sebutir biji memiliki kecerdasan dan daya ingat yang luar biasa?

Tak diragukan lagi, pertanyaan ini memiliki satu jawaban: biji tersebut telah diciptakan oleh Dzat yang memiliki kemampuan membuat sebatang pohon. Dengan kata lain biji tersebut telah diprogram sejak awal keberadaannya. Semua biji-bijian di muka bumi ini ada dalam pengetahuan Allah dan tumbuh berkembang karena Ilmu-Nya yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat disebutkan:

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). (QS. Al-An'aam, 6:59).

Dialah Allah yang menciptakan biji-bijian dan menumbuhkannya sebagai tumbuh-tumbuhan baru. Dalam ayat lain Allah menyatakan:

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (QS. Al-An'aam, 6:95)

Biji hanyalah satu dari banyak tanda-tanda kekuasaan Allah yang diciptakan-Nya di alam semesta. Ketika manusia mulai berpikir tidak hanya menggunakan akal, akan tetapi juga dengan hati mereka, dan kemudian bertanya pada diri mereka sendiri pertanyaan "mengapa" dan "bagaimana", maka mereka akan sampai pada pemahaman bahwa seluruh alam semesta ini adalah bukti keberadaan dan kekuasaan Allah SWT. (Harun Yahya)
Masih banyak lagi tanda-tanda pada Alam Allah ini, jika semuanya kita amati dan perhatikan maka betapa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, semoga artikel ini dapat menambah kekuatan iman dan taqwa kita dalam mengarungi samudera kehidupan ini dengan mendapatkan rhido-Nya. Amien
kafemuslimah.com
Renungan_By: Moh_Nasier

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More